Pengertian, Fungsi, Prinsip, Cara Kerja, dan Jenis Potensiometer

Pengertian, Fungsi, Prinsip, Cara Kerja, dan Jenis Potensiometer

Freegaza Scotland – Di sejumlah berbagai peralatan elektronik seperti DVD, Mixer, Equalizer, Crossover, dll tentunya terdapat komponen untuk mengatur volume suara yang dikeluarkan. Hal inilah yang memungkinkan kita untuk mengatur volume sesuai kebutuhan.

Komponen elektronik yang digunakan untuk mengatur volume sering disebut potensiometer. Selain itu, komponen ini juga dapat digunakan untuk mengatur hal-hal lain, seperti mengatur kecerahan atau kegelapan lampu dan voltase.

Cara termudah, jika Anda memiliki perangkat elektronik berupa amplifier, komponen yang biasanya berfungsi untuk mengecilkan volume disebut potensiometer.

Pengertian Potensiometer

Potensiometer adalah jenis komponen elektronik resistansi variabel. Dalam artian potensiometer dapat mengatur nilai hambatan sesuai dengan kebutuhan rangkaian elektronika atau penggunanya.

Pada umumnya potensiometer akan digunakan untuk mengatur volume peralatan elektronik seperti power amplifier, mixer, DVD player, recorder, equalizer dan lain-lain. Tidak hanya itu, potensiometer juga sering digunakan untuk dimmer dan adaptor untuk pengaturan tegangan.

Oleh karena itu potensiometer merupakan komponen penting dalam suatu rangkaian elektronika. Dengan adanya potensiometer akan memudahkan kita untuk mengatur peralatan elektronika sesuai dengan kebutuhan kita.

Fungsi Potensiometer

Karena kemampuannya untuk mengubah resistansi atau resistansi, komponen potensiometer sering digunakan dalam rangkaian peralatan elektronik dengan fungsi sebagai berikut:

– Menjadi pengontrol volume di berbagai peralatan audio atau video, seperti amplifier, kaset mobil. Pemutar DVD.
– Untuk mengatur tegangan pada rangkaian power supply.
– Ini bisa menjadi pembagi tegangan.
– Aplikasi sakelar TRIAC.
– Menjadi joystick pada transduser.
– Sebagai pengontrol level sinyal.

Prinsip dan Cara Kerja Potensiometer

Seperti yang telah dibahas sebelumnya, struktur potensiometer memiliki komponen penting, antara lain:

– Penyapu (Wiper).
– Elemen resistif.
– Terminal kaki.

Elemen resistif dalam hal ini berfungsi untuk membuat jalur dengan terminal di kedua ujungnya.

Sedangkan terminal lainnya menjadi wiper yang berguna dalam menentukan pergerakan pada lintasan elemen resistif. Pergerakan wiper pada jalur resistif ini dapat mengatur naik turunnya resistansi pada komponen potensiometer.

Berdasarkan jalur hambatannya, potensiometer dapat dikategorikan menjadi 2 jenis, yaitu linier dan logaritmik. Perbedaan kedua jenis potensiometer tersebut adalah pada cara kerjanya untuk menghasilkan keluaran.

Jenis-Jenis Potensiometer Berdasarkan Golongan Bentuknya

1. Potensiometer putar

Potensiator jenis ini paling umum dan paling mudah dibeli di toko elektronik. Penggunaan paling umum untuk jenis potensiometer ini adalah kontrol volume dalam audio.

Potensiometer jenis ini memungkinkan Anda untuk memutar atau memutar porosnya hingga 360 derajat. Potensiometer ini memiliki tipe multi-putaran untuk meningkatkan stabilitas dan akurasi yang tinggi dibandingkan dengan potensiometer lainnya.

2. Potensiometer geser

Potensiometer tipe slider dirancang untuk mengubah nilai resistansi kontaknya dengan gerakan linier. Oleh karena itu, dimungkinkan untuk menghubungkan posisi wiper secara linier dengan resistansi keluaran.

Potensiometer slider ini biasa digunakan pada peralatan elektronik seperti fader, equalizer, mixer dan audio tone control. Sedangkan cara menggunakannya hanya dengan menggeser tuas dari kiri ke kanan atau ke atas dan ke bawah tergantung pemasangannya.

Namun potensiometer geser memiliki kelemahan, dimana jika kita menggerakkan tuas akan ada ruang terbuka untuk masuknya debu atau kotoran. Jika debu masuk ke jalur resistif, itu akan mencegahnya bekerja.

3. Pemangkas dan pemangkas preset

Jenis pot dan trimmer preset memiliki bentuk yang lebih kecil dibandingkan dengan jenis lainnya. Saat ingin memutar tuas, Anda harus menggunakan alat bantu seperti obeng. Biasanya potensiometer ini akan digunakan pada PCB dan jarang disesuaikan. Dengan bentuknya sendiri, ia memiliki desain berupa bingkai terbuka atau kotak tertutup.

Kelemahan rangka terbuka, akan rentan terhadap aliran listrik yang mengganggu pengoperasiannya. Oleh karena itu, batang jenis ini tidak disarankan untuk digunakan terus menerus.

Sumber:

https://www.kelaselektronika.com/