Freegaza Scotland – Dunia kerja tidak selalu menghadirkan keindahan. Puas atau tidaknya seseorang terhadap suatu pekerjaan tergantung pada masing-masing individu. Seringkali ada karyawan yang sangat menyukai pekerjaannya walaupun gaji yang diterimanya tidak sebanding.
Di sisi lain, mereka memiliki gaji tinggi tetapi tidak menyukai pekerjaan mereka. Selain masalah di atas, masih banyak masalah lain yang harus dihadapi karyawan.
1. Jenjang karir yang tidak jelas
Pentingnya karyawan membaca kontrak kerja selain melihat hak dan kewajibannya, juga berhak mengetahui perkembangan karirnya di perusahaan.
Tentunya yang tertuang dalam surat perjanjian adalah “janji” perusahaan kepada karyawannya.
Jika “janji” tersebut tidak ditepati, maka akan mengakibatkan kekecewaan karyawan terhadap perusahaan. Pengorbanan akan sia-sia karena perlombaan yang seharusnya didapatkan tidak tercapai.
Promosi yang didapatkan dalam suatu perusahaan juga beragam, mulai dari manajer, supervisor, kepala divisi, hingga pemimpin bisnis. Memang untuk mendapatkan kenaikan pangkat, diperlukan tes dan juga langkah-langkah yang tidak mudah.
2. Rutinitas kerja yang membosankan
Hal selanjutnya adalah melakukan rutinitas kerja yang bisa menimbulkan kebosanan. Jika karyawan bosan di tempat kerja, mereka mungkin lelah bekerja 8 jam sehari.
Tidak ada lagi tantangan pekerjaan yang dapat dilakukan untuk menurunkan semangat kerja. Hal ini tidak boleh terjadi pada karyawan karena setiap orang telah diberi tanggung jawab.
Artinya, jika Anda mencium tanda-tanda sebelumnya sebagai seorang pemimpin, Anda harus berinovasi dalam segala hal. Baik itu reorganisasi divisi, mengundang karyawan untuk piknik, membagikan hadiah, dll.
Langkah ini tentunya harus dilakukan sebelum karyawan terbaik di kantor Anda berhenti dan memilih untuk bekerja di tempat lain.
3. Konflik di tempat kerja
Bukan lagi sesuatu yang baru jika terjadi konflik dalam sebuah perusahaan. Entah itu konflik dengan rekan kerja atau atasan.
Konflik muncul dari berbagai masalah, bisa karena masalah profesional atau pribadi. Jika tidak dikendalikan, tidak akan nyaman bekerja, apalagi jika konfliknya harus dengan teman dari divisi yang sama.
Jika demikian, banyak karyawan lebih memilih berhenti daripada menyelesaikan masalah.
Seharusnya, konflik dapat diselesaikan melalui mediasi antara karyawan atau manajer. Jika masalah work, sebaiknya konfirmasi ulang agar tidak menjadi error yang berulang.
Sebaliknya, jika konflik adalah masalah pribadi, itu harus diselesaikan di luar kantor. Dan sedapat mungkin agar konflik tidak meluas sehingga karyawan lain juga ikut campur dalam masalah tersebut.
4. Tidak Mendapatkan Apresiasi
Jika Anda gagal mendapatkan apresiasi dari manajemen atau manajer divisi, seseorang akan meninggalkan perusahaan.
Secara kodrat, seorang manusia ingin dihargai dan juga dihargai walaupun kecil. Oleh karena itu, sikap ini harus menjadi milik setiap pemimpin.
Artinya sebagai seorang pemimpin Anda perlu tahu kapan karyawan Anda juga layak diperhatikan dan dihargai.
Apresiasi yang diberikan tidak boleh berlebihan, tetapi proporsional dengan apa yang telah Anda lakukan. Apresiasi ini tidak diberikan untuk membuat Anda sombong tetapi untuk membantu Anda mengembangkan rasa percaya diri Anda.
Tentu saja, ketika kepercayaan diri telah tumbuh, karyawan Anda siap untuk mengambil pekerjaan apa pun yang sudah menjadi tanggung jawab mereka.
Selain memberikan apresiasi, berikan juga kritik yang membangun. Dengan cara ini, karyawan Anda akan memahami apa yang perlu ditingkatkan dan juga dipertahankan.
Jika tidak ada apresiasi atau masukan dari manajemen, jangan heran jika suatu saat karyawan Anda berhenti.
5. Tidak Diberi Kesempatan untuk Mengembangkan Diri
Salah satu alasan mengapa karyawan berhenti juga bisa karena faktor bisnis yang tidak memberi mereka kesempatan untuk berkembang.
Di sisi lain, perusahaan menuntut karyawannya untuk bekerja dengan cepat, tepat dan sesuai prosedur. Namun di sisi lain, karyawan tidak memiliki kesempatan untuk memperoleh pengetahuan yang lebih baik dari sebelumnya.
Oleh karena itu, sebuah perusahaan harus menyelenggarakan pelatihan dan pembekalan bagi karyawannya. Ini bisa berupa pelatihan, seminar atau pelatihan lain yang mendukung pekerjaan Anda.
Atau jika tidak memungkinkan, maka pihak manajemen sendiri yang harus memberikan pembekalan agar karyawan dapat bergerak ke arah yang lebih baik.
Jika hal ini tidak dilakukan, cepat atau lambat karyawan Anda akan lebih memilih untuk mengundurkan diri dan mencari tempat yang lebih baik.
Sumber: